Monday, June 16, 2014

clubwater

Tamankota sekarang adalah Clubwater. Dan dari dulu seharusnya mereka menggunakan nama ini. Jadi Bintang tidak akan komentar. Tapi karena komentar Bintang, saya jadi lebih mau tahu soal mereka, dan hanya melalui Febri.
Tadinya, Febri mengajak Wenky untuk ikut dalam interview ini. Tapi, maaf Wenky, kamu kan punya blog sendiri!

Ada apa dengan Tamankota?

Mungkin sedang tidur panjang. Entah akan bangun lagi atau gak, saya gak bisa jawab. Saya pribadi sudah tidak merasa menjadi bagian dari Tamankota. Saya lebih bisa bersenang-senang di Clubwater. Entah kenapa! Hahaha!
Tamankota mungkin masih menjadi milik gitarisnya, yaitu Jamil. Kalaupun nanti Tamankota bangun dari tidurnya, itu pasti bukan saya. Gak tahu deh kalau Wenky dan Rega.

Biar aja Feb, gak usah lagi di Tamankota. Clubwater lebih keren! Tapi untuk songwriting, apakah masih sama? Karena untuk Happiness dan You, saya rasa Tamankota gak akan ada lagi -kalau kamu tahu maksud saya.

Kami gak keren, dan gak ingin keren. Masalah penulisan lagu memang pasti punya napas yang sama dengan Tamankota, karena saya yang mungkin banyak ambil bagian. Yah bisa dibilang Tamankota menuju kematiannya ketika saya tinggalkan. Edan! haha.

Hahah. Ya! Tapi memang kalian keren, karena kalian selalu menulis soal kejujuran, dan itulah yang saya lihat. Bagaimana kamu menjelaskan POP?

Hal-hal melankolis yang terangkum dalam paket manis. Seperti kamu melihat wajah sore yang muram dan hujan, tapi masih ingin menikmatinya dengan secangkir teh hangat di teras rumah.

Apakah keseriusan pop yang melankolis akan pernah selesai di Bandung?

Hahaha! Entahlah. Perasaan-perasaan seperti itu muncul dengan sendirinya. Entah terpengaruh sama apa, saya juga gak mengerti. Dan saya mungkin harus tetap merasa khawatir terhadap sesuatu, untuk bisa kritis dan menjaga mood di garisnya. Ah apaan sih serius gini!

Hahahah! Tapi saya memang selalu ingin hujan sore di Bandung dan minum teh di teras! Feb, Happiness dirilis -dan sebelumnya Rainbow EP juga, oleh Shiny Happy. Tidak ada label lokal yang tertarik dengan musik kamu?

Ayo kapan-kapan minum teh bareng, sambil ngobrol-ngobrol. Tapi jangan musik! Bosen! Apa pernyataan saya terdengar gay? hahaha.
Nah itu dia, mungkin di Bandung udah jarang record label atau mungkin gak ada yang tertarik dengan musik kami. Bisa jadi. Hahaha. Saya dan kawan-kawan yang lain merasa senang ketika Eko menawarkan untuk merilis musik kami.

Apa kamu mengikuti Maritime? Bagaimana sebenarnya respon scene terhadap Clubwater?

Jujur, dulu saya tidak terlalu mengikuti perkembangan scene di Bandung. Tapi saya tahu ada band-band keren rilisan Maritime, salah satunya Astrolab. Band yang buat saya tertarik untuk membentuk sebuah grup musik.
Wah, kalau itu belum tahu kayak gimana. Ambil sikap santai aja lah.

Iya, maksudnya kalau Clubwater ada di kota saya, udah pasti saya rilis! Hahah! Kalian santai banget saat live, terlebih kamu, seperti menikmati musik yang kamu mainkan sendiri. Apa yang kamu pikirkan?

Hahahaha saya kira begitu! Iya harus santai. Apalagi saat musik udah dimainkan, saya gak punya beban apa-apa. Musik saya jadikan kendaraan, dan pikiran adalah kemudinya. Saya bebas mau berkendara ke manapun saya suka. Jadi sangat-sangat menikmati!

Menurut saya, di jakarta musik yang agresif atau teknikal lebih menjual. begitupun di Bandung dengan wall of sound atau sesuatu yang terdengar gelap. Hampir tidak ada tempat untuk band pop BIASA seperti Clubwater. Benar gak?

Ya bisa dibilang begitu. Tapi saya pribadi tetap senang berada di sirkuitnya sendiri. Sedari awal memang kami hanya ingin memainkan musik yang kami suka tanpa ekspektasi berlebih. kalau suatu saat Clubwater menjadi keren, mungkin saya akan mengakhirinya. Karena bisa saja nanti kami menjadi tidak keren lagi. Hahaha.

Apa Tamankota/Clubwater band pertama kamu, Feb?

Band pertama saya dulu Blue Velvet ganti menjadi New Monday! Band cover version sih. Kalau gak salah itu tahun 2003-04 lah bareng si Dani Sungsang Lebam Telak juga dulu. Vokalisnya dulu Tamenk Perfect Angel. Tapi gak pernah main live, cuma iseng-iseng aja. Hahaha.

Jadi lagu pertama yang kamu tulis itu untuk Tamankota?

Ya betul!

Sometimes, Takanhilang, Shine atau Siklus?

Siklus! Lalu Sometimes, mentahnya oleh Jamil, saya yang terusin lirik dan patternnya.

Apa kamu kehilangan jamil saat menulis lagu untuk Clubwater?

Awalnya sih iya. Tapi mungkin saya hanya kehilangan tangan ajaibnya aja. Saya sekarang bisa terbebas dari bayang-bayangnya. Edan. Haha. Justru sekarang Wenky lah pengganti Jamil. Saya banyak bertukar pikiran sama dia.

Apa formula kamu untuk membuat sebuah perfect pop?

Formula 44 kayaknya! Hahahaha! Apa ya. Nada-nada suka muncul tiba-tiba, terus saya ikuti dan kembangkan. Paling gitu. Gak ada yang khusus.

Standard kamu, Feb! Tapi apa sebuah hook penting untuk lagu-lagu Clubwater?

Entahlah. Bagian-bagian itu secara ajaib mengalun dengan sendirinya. Jadi penting kali ya? Hahaha. Biar dihantui terus kepalanya, biar menempel tuh lagu sampai muak! Hahaha.

Apa musik yang mempengaruhi kamu untuk Clubwater? Ah, karena kalian band favorit saya, apa AGGI band favorit kamu juga?

Banyak! Sarah pasti! Luna, Galaxy 500, The Ocean Blue, Yo La Tengo, AGGI brengsek! Saya suka! Mau moshing! Hahaha!

Yes! Seharusnya Mamet suka kamu, karena dia juga penggemar The Ocean Blue! Kamu cerita soal singgungan kamu dengan scene indies, dan saya tahu kata itu populer pada masanya. Bagaimana kamu mendeskripsikan indies? Tolong jawab yang terakhir dulu sebelum kamu cerita.

Indies = celana cutbray dan britpop kali ya? Hahaha. Entahlah! Iya dulu saya sempat datang ke gigs. Mereka ada tempat khusus. Kalau Jakarta punya Poster, bandung ada Pacific Club! Adalah kebahagiaan bisa melihat langsung penampilan band-band di sana, meski gak selalu saya hadir. Hehe. Salah satunya The Bride.

Peewee?

Peewee. Saya belum sempat lihat mereka secara live. Tapi kebayang pasti asik banget tuh!

Apa yang kamu tahu soal indiepop?

Punk! Punya pola pikir yang independent!

Saya agak kecewa ketika kamu cerita soal rencana rekaman album. Di luar politik pop, saya rasa lebih seksi kalau satu band bubar setelah satu-dua single. Atau dalam skenario ini, Clubwater berhenti setelah albumnya rilis, dan kalian melakukan beberapa gig dan tour kecil dalam satu setengah tahun.

Hahaha! Kan tadi saya bilang saya mengakhirinya ketika menjadi keren!

Iya sih. Saya hanya berharap bisa menikmati Galaxy Tree sebagai single!

Rencana album yang akan kami garap ke depan hanya akan rilis dalam bentuk kaset tape dan terbatas. Setelah itu, mungkin saya akan buat project lain.

Dan Clubwater tidak ada lagi?

Mungkin. Karena saya pasti bosan. Entah kalau yang lain. Saya memilih menjadi petualang saja! Hahaha.

Kedengarannya menyenangkan! Sepertinya kita berhenti di sini. Apa kamu menikmati interviewnya?

Sangat menikmati! Pertanyaanmu indah. Saya bosan kalau ditanya genre, harapan, dsb! Hahaha!

Sesungguhnya saya lebih berharap kalau kalimat penutup kamu adalah kudos untuk AGGI.

Ah ya, AGGI udah pasti keren! Tapi lebih keren Clubwater! Tapi saya mau stagediving kalau AGGI live! Hahaha! Brengsek memang! Oh iya, kenapa artworknya cium ketek?

Aduh saya pikir gak akan ada yang tanya soal artwork itu. Saya gak tahu, Feb!

Hahaha! Oke! Udahlah tanya-tanyanya!

.
Clubwater - Happiness di soundcloud

Saturday, April 5, 2014

aggi

Mamet adalah true popkid! Dan dia mengaplikasikan semua hal indiepop yang dia tahu dengan dasar yang benar: menjadi seorang punk. Dan dia menulis untuk Aggi.

Yang selalu mau kamu dapatkan adalah setiap materi pop yang short-real-short, sweet dan simple. Karena itu, sepertinya tugas awal dari saya, Yanu dan Rega adalah bagaimana menjaga semuanya bisa berjalan. Dan tidak usah terlalu baik, karena Mamet punya standard sendiri untuk sebuah materi yang terdengar sempurna.
Aggi dibantu oleh Bintang, yang perannya penting tidak penting. Kata Mamet: 30% musik dan 70% ketawa. Jadi itu sebenarnya tugas Bintang.

Harshpop, grindpop atau apapun, Aggi itu pop. Nanti kalau akhirnya kamu beruntung bisa mendengarkan Pinchbelly atau Spill My Blood, kamu bisa tahu sendiri.

Jadi, siapa yang akan dilempar dari jembatan kali ini? Sepertinya saya; karena saya pemain drum yang payah!
.
Aggi - Spill My Blood di soundcloud

Wednesday, January 15, 2014

bananas

Satu hari minggu yang cerah. Mamet, Bintang, saya dan Tommy pergi ke luar dengan dua ratus lebih cds Sing Along With Bananas yang dirilis oleh HeyHo!. Ketika Tommy yang memegang kamera memberi aba-aba ‘shoot!’ seketika itu juga kami bertiga mulai menghancurkan cd-cd tersebut. Lalu filmnya diedit oleh Aidil, lalu diupload di youtube untuk mendapatkan 500 hits.
.
Two Toast!!

Sing Along With Bananas milik Sex Sux merupakan turning point untuk HeyHo! karena mereka pergi ke manufacturer untuk melakukan replikasi –berbeda dengan rilisan single yang semuanya dikerjakan di rumah. HeyHo! mencetak seribu keping, dengan pengeluaran yang cukup besar. Mungkin bukan hal yang harus dilebih-lebihkan, tapi menurut saya, dengan antusias market yang sedemikian rendah, maka seribu cds adalah mimpi buruk.

Dan itu benar terjadi. Mamet bilang kalau dia tidak mau kehilangan kecintaannya untuk Sex Sux –setiap malam, 3-4 dus berisi Bananas menemaninya tidur, dan buat dia, melewati enam bulan malam seperti itu sudah cukup.

Saya hanya mau Deni sembuh. Sumpah. Dan ketika dia dan Melly mulai aktif rekaman dan melakukan gigs kembali, maka itu akan menjadi waktu yang menyenangkan. Miss you Deni!

Sunday, January 12, 2014

jigsaw records

Setiap kali masuk ke website Jigsaw, saya seperti berada di Aquarius mahakam, tapi lebih menyenangkan: karena semua katalognya adalah pop! Dan Aquarius memiliki mesin pencari items, Jigsaw pun juga. Tapi di kotak search Jigsaw, saya lebih berani untuk menulis Boyracer atau semacamnya. Memang tidak terlalu berguna sih membanding-bandingkan.
Tapi Chris tahu betul apa yang dilakukannya untuk para popkids, dan buat saya, distronya adalah indiepop heaven.
Saya melakukan interview dengan Chris, mengenai Jigsaw mailorder dan hal-hal terkait, dan mudah-mudahan bisa menginspirasi untuk akhirnya memulai mailorder distribution kamu sendiri.
Yay!

Kenapa Jigsaw? Apa maksudnya seperti pecahan puzzle yang hilang? Karena itu yang saya rasakan saat menemukan beberapa records Glo-Worm dari Jigsaw. Tidak pernah berpikir sebelumnya saya akan memiliki records tersebut.

Alasan utama saya memilih nama Jigsaw, adalah karena saya sangat menyukai puzzles. In fact, single pertama yang saya produksi memiliki 1-500 angka puzzle yang ditulis tangan di setiap copy-nya. Tapi saya sekarang menyukai pemikiran kamu mengenai ‘pecahan puzzle yang hilang’, dan kamu menemukannya di mailorder saya :)

Yes, the mailorder is awesome! Bagaimana semuanya dimulai?

Thanks! Jigsaw mailorder mulai dijalankan tidak lama setelah labelnya berdiri. Pada saat itu, di pertengahan 90an, ketika sistem mailorder menjamur dan sangat popular, saya tidak bisa menemukan katalog dari beberapa label Eropa di Amerika, seperti Orgasm, Theme Park dan Sticky, jadi saya memutuskan untuk memulai mailorder saya sendiri untuk mendistribusikan katalog label-label Eropa tersebut di sini. Katalog mailorder Jigsaw yang pertama tidak lebih dari 25 rilisan, namun semuanya bisa dibilang cukup obscure! Ini terjadi pada masa di mana kami juga mengirimkan katalog list yang dicetak di kertas. Jigsaw juga banyak tertolong oleh indiepop-list, yang saat itu jaringannya sangat kuat.
Anyway, era tersebut bertahan sampai sekitar 1998 atau 1999, ketika akhirnya saya memutuskan bahwa saya tidak bisa lagi menjalankannya (mungkin karena saat itu saya sering berpindah-pindah tempat). Sejujurnya, bahkan saya tidak ingat alasan yang pasti kenapa saat itu saya menghentikan Jigsaw mailorder- karena sekarang saya sangat senang menjalankannya.
Saya memulainya kembali di awal tahun 2010, ketika saya memiliki kesempatan untuk membuka sebuah record shop kecil di Seattle. Memiliki sebuah record shop pastinya sebuah mimpi, karena itu saya mengambil kesempatan itu dan mulai membuka sebuah toko dengan stock yang mencapai lebih dari 1000 item (new and used)!
Sayangnya, bangunan tempat saya membuka toko tersebut harus ditutup. jadi kami juga harus pergi. Tapi websitenya bertahan, dan terus berlanjut sampai sekarang.

Bagaimana kamu menjalankannya? Apakah kamu selalu menyimpan satu copy dari setiap record yang didistibusikan? Bagaimana semua katalog records itu ditemukan?

Saya biasanya memang menyimpan satu copy dari semua records yang saya distribusikan. Karena saya memiliki policy untuk hanya mendistribusikan records yang saya suka. Walaupun ada sedikit pengecualian (seperti: beberapa records yang saya tidak terlalu nikmati, tapi dirilis oleh label yang saya suka), tapi bisa dibilang 95% dari katalog Jigsaw, juga ada di koleksi saya!
My sources are labels/bands themselves. Dibandingkan lewat distributor besar, saya merasa bahwa lebih menyenangkan dan menguntungkan untuk langsung melakukan deal dengan label atau band. Lagipula, banyak dari label dan band-band tersebut adalah juga teman saya sendiri, jadi tidak terlalu sulit untuk berbicara kepada mereka!

Ketika kita berbicara mengenai indiepop –dan atau apapun yang kamu jual, berarti kita berbicara tentang market yang niche. Bagaimana kamu bertahan?

Sulit untuk menjadi indiepop-only mailorder di Seattle, karena di sini tidak ada komunitas pop yang besar. Tapi saya mendapat banyak support dari customers yang loyal. Karena itu, menjalankan mailorder menjadi tidak terlalu sulit, karena the world is a big place with lots of pop fans! Saya bekerja keras untuk menjadikan Jigsaw sebagai tempat terpercaya untuk menemukan musik yang bagus –dan karena saya juga menyukai hampir semua katalog-katalog tersebut, saya bisa menjual dan mendistribusikannya dengan hati.

Apa kamu memiliki pekerjaan? Pekerjaan yang normal atau formal?

Saya dan istri saya menjalankan sebuah firma web design bernama Aeolidia, dan banyak menghabiskan waktu untuk melakukan coding, untuk profesional dan untuk beberapa teman. Kami bekerja di rumah, jadi saya rasa itu tidak terlalu bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang ‘formal’ :)

Apa label favorit yang kamu distribusikan rilisannya?

Ooh, pertanyaan yang sulit. Seperti yang saya bilang, banyak dari label-label tersebut adalah milik teman, jadi sangat sulit untuk memilih satu sebagai favorit. Tapi saya ingat saat Jigsaw mendistribusikan banyak rilisan Cherry Red, dan menjadi satu-satunya tempat di Seattle di mana kamu bisa mendapatkan semua rilisan Felt! Saya sangat bangga akan hal itu!

Apa pentingnya untuk memiliki sebuah city-based mailorder? Seberapa exciting? Saya rasa popkids di Indonesia perlu menjalankan mailorder untuk memotong biaya shipping yang mahal.

Di era internet seperti sekarang ini, saya rasa kamu bisa menjalankan mailorder dari manapun. Jadi tidak terlalu penting untuk memiliki city-based. Menjadi bagian dari scene itu penting, tapi kamu bisa melakukannya dari segala tempat!
Dan yes, kamu HARUS memulai mailorder sendiri! Yang dibutuhkan hanyalah bertanya kepada beberapa teman mengenai records apa yang mereka inginkan, dan mulailah dari sana. Setelah itu, kamu bisa mengorder beberapa records dengan potongan harga, dan menjualnya kepada mereka, dan teman-teman mereka, dan seterusnya.

Mengenai Jigsaw the label. Ceritakan! Saya tahu labelnya dimulai lebih dulu sebelum mailorder. Bagaimana labelnya berjalan? Apa kriteria terbaik untuk men-sign sebuah band?

Label Jigsaw dimulai atas dasar kebutuhan, untuk merilis 7inch single dari band saya sendiri, Suretoss! Setelah single tersebut dirilis, dan mailorder dimulai, saya pun berteman dengan beberapa orang untuk merilis records atau tapes mereka. Saya cukup aktif di 1995-1999, sebelum akhirnya sedikit menyerah, karena saat itu semakin sulit untuk merilis sebuah rekaman. Setelah itu keadaan cukup hening, walaupun saya sempat mengeluarkan beberapa rilisan selama tahun 2000an: satu untuk band teman saya, Dutch Elms, dan satu lagi untuk band saya sendiri, Patience Please (lagi-lagi karena kebutuhan).
Ketika Jigsaw mailorder aktif kembali, saya memutuskan untuk mencoba lagi labelnya dengan merilis short-run cds. Tapi berbeda dengan kebanyakan label yang melakukannya dengan limited, saya menjaga rilisan cd-cd tersebut untuk tetap in-print. Karena buat apa mengeluarkan sebuah cd album kalau hanya sedikit orang yang bisa mendengarkannya?

(tapi)Beberapa katalog awal Jigsaw ditulis sold out. Apakah kamu akan re-press atau mere-print nya?

Sayangnya tidak. Tidak terlalu perlu untuk mencetak atau me-repress ulang beberapa rilisan yang mungkin hanya sedikit orang yang ingin mendengarkannya.

Kalau tidak salah, Jigsaw akan merilis sebuah boxset dari Nixon. Senang sekali mengetahuinya! Bagaimana ceritanya?

Benar sekali! Saya memiliki sebuah wishlist panjang berisi nama-nama bands yang saya mau ajak kerja sama –dan Nixon adalah salah satunya, karena itu saya menghubungi Roger untuk mengajaknya merilis semua katalog Nixon. Kami masih memikirkan mengenai bonus disc-nya, yang akan berisi banyak demos dan beberapa track yang belum pernah dirilis. Mudah-mudahan boxsetnya akan dirilis pada akhir tahun 2013 ini.

Ceritakan sedikit tentang beberapa project musik dan band yang kamu buat, seperti Patience Please atau Suretoss. Saya juga mengetahui bahwa kamu pernah bermain drum untuk Math And Physics Club!

Saat ini saya sedang berada di empat bands!: Lucarne (jangly smiths/c86-influenced pop, di mana saya bermain 12-string guitar), Unlikely Friend (sebuah band baru dengan beberapa teman –yang kadang memainkan sesuatu, kadang tidak, saya bermain drum), Pitschouse (saya baru bergabung sebagai bassis mereka, dan bahkan belum pernah melakukan satu sesipun!) dan Iji (sebuah band di mana saya bermain instrumen yang dibutuhkan, kebanyakan gitar).
Patience Please bubar beberapa tahun yang lalu –dan saya pikir tidak akan melakukan reuni. Dan saya juga memutuskan untuk menon-aktifkan Suretoss, karena saya pikir namanya sudah terlalu lama bertahan. Ada banyak lagu yang kami rekam dan belum pernah dirilis, tergantung dari seperti apa mood saya nanti.
Mengenai Math And Physics Club, saya bermain drum untuk mereka, saat drummer yang asli sedang sibuk dengan beberapa project dan keluarganya –sekarang dia sudah aktif kembali, dan sepertinya Math And Physics akan segera melakukan gigs.

Apa yang kamu pikirkan mengenai indiepop belakangan ini?

Indiepop? I love it! Saya tahu untuk membenci sebuah genre bisa menjadi sangat fashionable saat ini. Tapi, saya merasakan banyak kegembiraan dalam sebuah pop sound yang murni, dan saya tidak pernah berpaling!

Apa record/cd/tape/zine paling berharga yang kamu miliki sekarang?

Hmmm.. saya akan sedikit menerka-nerka:
RECORD: Primal Scream – Tomorrow Ends Today bootleg LP, menemukannya 20 tahun yang lalu, membelinya, dan saat ini saya tidak pernah menemukannya lagi di record store manapun!
CD: Sejujurnya saya tidak memiliki jawaban untuk ini. Terlalu banyak!
TAPE: Mungkin rekaman Mountain Goats?
ZINE: Kickstand. Zine yang mempertemukan saya dengan istri saya!

Okay, interviewnya berakhir di sini. Last words?

Jigsaw Records selalu mencari band atau label untuk dirilis dan didistribusikan. Jadi kirim demos dan requests ke chris@jigsaw-records.com – I’d love to hear from you!
.
Peru - Driving dari Across Blue Skies (PZL018)

Saturday, January 11, 2014

elitis

Akhirnya saya memilih untuk menulis blog, daripada mencetak zine. Kenapa ya. Tapi bukannya ‘NOTHING SHOULD BE FOREVER. FANZINES FINISH AFTER ONE FLAWLESS ISSUE’ itu benar-benar satu statement yang menyenangkan untuk terjadi? Yah lagipula, mencetak zine seperti menjadi terlalu aktivis. Dan fanzine saya juga tidak terlalu bagus.

Seperti saya tidak bisa dengan terlalu mudah mengakrabkan diri pada seseorang. Atau karena menghindari keadaan canggung.
Seperti ketika saya melakukan interview dengan Cheppi dari Twisterella untuk Feral Pop, saya tidak pernah berpikir untuk memberikan satu pun copy dari cetakannya kepada Cheppi; saya fan Twisterella! lebih dari kamu menyukai Stone Roses atau yang lain. Tapi suatu hari, Cheppi memposting fan-video Be True yang dibuat Knut Eardrums, dan menuliskan kudo disitu. Saya seperti ‘Oh, dia tahu! Yes!’.

Lalu Twisterella melakukan gig kecil di HeyFolks! dan saya memutuskan untuk datang. Set mereka sempurna sore itu. Saya bernyanyi dan dansa kecil di setiap track yang mereka mainkan. Setelah mereka turun, saya melihat Cheppi tidak terlalu sibuk, hingga akhirnya saya berani menghampirinya untuk memberikan beberapa copies Feral Pop. Lalu seperti ini:

Saya: Cheppi! Saya Tiok. Feral Pop. Interview Twisterella. Ini copy nya.
Cheppi: Oh. Oke.

Lalu sudah. Datar. Canggung parah. Saya pun meninggalkannya dengan tiga kemungkinan: Pertama, penampilan saya terlalu buruk sebagai seorang popkid. Kedua, cetakan Feral Pop –fanzine pertama saya di luar HeyHo!, terlihat tidak terlalu atraktif. Ketiga, kalau saya memperkenalkan diri sebagai Tiok dari Sometimes Always, apa mungkin dia akan menerima saya lebih baik? Saya bingung dengan itu semua. Sumpah.

Tapi semuanya menjadi jelas, ketika reunion/launching gig Rumahsakit. Saya bertemu kembali dengan Cheppi bersama seorang teman. Teman saya itu bersikeras kalau saya dan Cheppi telah saling kenal sebelumnya, tapi Cheppi menggelengkan kepala dan raut mukanya menunjukkan dia ragu. Saya yang malas akan hal-hal seperti itu, langsung, ‘Tiok. Feral Pop. Twisterella. Interview. Kita ketemu di HeyFolks!’, lalu pergi. Mungkin saya harus menjadi Jimi Multazam agar mudah dikenal. Tapi asal kalian tahu, perilaku Cheppi itu menyebalkan.

Jadi apakah saya masih suka Twisterella? Masih. Cinta mati malah. Tapi saya muak terhadap Cheppi.
.
Ini blog yang kesekian kalinya. Mudah-mudahan kamu suka.